Jumat, 03 April 2015

Tugas terakhir Hama beserta Jawaban


Nama   : Libra Okta Sophian                           Tanggal : 19 Maret 2015
NIM    : 16102                                                Tugas : Pengelolaan Hama
Kelas   : SPKS G        

Jawablah Soal – soal dibawah ini secara jelas dan lengkap !                    
     
1.        Apa yang anda ketahui tentang pengendalian hayati terangkan secara lengkap termasuk cara pengaplikasiannya ?
2.        Apa yang anda ketahui tentang pengendalian kimiawi terangkan secara lengkap termasuk cara pengaplikasiannya ?
3.        Apa yang anda ketahui tentang pengendalian Hama Terpadu, Bagaimana pengaplikasiannya pada perkebunan kelapa sawit ?
4.        Terangkan mengenai hama dibawah ini :
a.       Ulat Api
b.      Kumbang tanduk
c.       Tikus
5.        Terangkan istlah dibawah ini secara lengkap beserta contohnya ;
a.       Reppelent
b.      Attractan
c.       Metamorfois sempurna
d.      Endoparasitoid
e.       KhemoSterill

JAWABAN SOAL

1.             Pengendalian hayati sebagai salah satu komponen Pengendalian Hama Terpadu. Pengertian dari pengendalian hayati adalah suatu teknik pengelolaan hama dengan sengaja memanfaatkan atau memanipulasikan musuh alami untuk kepentingan pengendalian, biasanya pengendalian hayati akan dilakukan perbanyakan musuh alami yang dilakukan dilaboratorium ataupun menanam inang dari musuh alami tersebut didekat tanaman budidaya. Pengendalian hayati dalam pengertian ekologi didifinisikan sebagai pengaturan populasi organisme dengan musuh-musuh alam hingga kepadatan populasi organisme tersebut berada dibawah rata-ratanya dibandingkan bila tanpa pengendalian.

Tujuan dari pengendalian hayati adalah sebagai berikut ;
-   Untuk menekan pertumbuhan hama yang menyerang hingga dibawah rata – rata merugikan.
-   Untuk mencegah maupun menghemat penggunaan insektisida yang berlebihan
-   Untuk menjaga ekosistem alami alam agar kelestarian terwujud.
Kelebihan dari Pengendalian Hayati
-  Bersifat permanen dan bertahan dalam jangka waktu yang lama jika keadaan sudah stabil dan lebih murah.
- Ramah lingkungan artinya aman, tidak meracuni manusia dan hewan ternak serta tidak  mencemari lingkungan.
-   Musuh alami bekerja sendiri dalam membunuh hamanya.
-   Tidak menyebabkan resistensi hama.
Kelemahan dari Pengendalian Hayati
-   Hasilnya sulit ramalkan dalam waktu yang singkat artinya membutuhkan waktu yang lama dalam menstabilkan kondisi ekosistem hama dan musuh alami.
-   Diperlukan biaya yang cukup besar pada tahap awal dari penelitian maupun pengadaan sarana prasarana.
-   Dalam hal perkembangbiakan di laboratorium masih mengalami kendala karena musuh alami memerlukan lingkungan yang khusus.
-          Teknik aplikasi dilapangan belum banyak dikuasai.
Cara Aplikasi Dilapangan
-   Menanam tanaman inang musuh alami hama pada perkebunan ataupun lahan yang memiliki hama yang tinggi ataupun kebun yang ingin dikendalikan hama disana.
-   Mengundang musuh alami dengan bahan aktif seperti feromon dan yang lainnya agar membuat sarang disekitar daerah yang pengendalian.
-        Menanam dan melestarikan tanaman berbunga sebagai makanan musuh alami.
-   Melestarikan tumbuhan liar yang mendukung inang alternatif parasitoid atau mangsa alternatif predator.
-          Pelepasan musuh alami pada perkebunan akan lebih baik pada pagi atau sore hari agar saat terjadi cuaca panas disiang hari atau dingin di malam hari musuh alami sudah dapat beradaptasi dengan baik.
-          Musuh alami dilepaskan saat populasi hama meningkat melewati batas keseimbangan.

2.    Pengendalian kimiawi adalah suatu teknik pengendalian HPT yang dengan sengaja  memanfaatkan zat – zat kimia untuk mengendalikan pertumbuhan HPT agar mencapai batas bawah ambang ekonomi. Dalam penggunaan bahan kimia biasanya untuk pengendalian hama akan digunakan Insektisida yang cepat membunuh. Pembagian pestisida berdasarkan cara keranya dibagi dua, yaitu secara sistemik dan secara kontak.
-      Racun Sistemik, artinya racun yang dapat diserap melalui sistem organisme misalnya melalui akar atau daun yang kemudian apabila dimakan oleh hama, racun akan masuk ke tubuh hama dan membunuhnya.
-          Racun kontak, artinya racun yang dapat diserap oleh kulit hama atau bagian tubuh lainnya yang apabila tersentuh atau mengalami kontak tubuh maka racun tersebut akan segera meracuni hama tersebut bisa juga di karenakan residu beberapa waktu setelah penyemprotan.

Tujuan dari pengendalian kimiawi
-          Untuk menekan pertumbuhan hama yang sudah mencapai ambang ekonomi.
-          Untuk menjaga tanaman budidaya tetap sehat dan bebas dari serangan HPT.
-          Untuk mengendalikan pertumbuhan hama.

Kelebihan dari Pengendalian Kimiawi
-          Menampakkan hasil yang memuaskan saat pertama kali pemakaian.
-          Mampu bekerja secara sistemik dan selektif.
-          Meningkatkan produksi Tanaman dalam waktu singkat.
-          Mudah dan praktis saat diaplikasikan.

Kekurangan
-          Semakin sering dipakai maka HPT akan semakin kebal, ini berarti jumlah HPT yang mati semakin sedikit walaupun disemprot, peristiwa ini disebut resisten atau kebal.
-          Timbul ledakan hama akibat penggunaan pestisida yang terlalu sering, membunuh musuh alami dan tidak mampu membunuh hama yang tahan terhadap pestisida.
-          Pemcemaran Lingkungan yaitu air, tanah, dan udara disekitar pengendalian kimiawi akan tercemar dan terresidu.
-          Timbulnya residual effect pada tanaman atau produk pertanian lainnya tergantung dari jenis bahan kimia yang dipakai.

Cara Aplikasi di Lapangan
-          Folliar Application, bahan kimia beracun untuk HPT yang tertempel pada daun yang selanjutnya memracuni HPT.
-          Soil Application, bahan kimia disemprot atau disebar pada tanah yang kemudian membunuh HPT.
-          Tree Injection, aplikasi yang dipakai dengan cara menyuntikkan racun kedalam pohon yang kemudian menyebar kedalam seluruh bagian tanaman dan apabila ada hama yang memakan bagian tanaman tersebut akan mati.

3.              Pengendalian Hama Terpadu adalah pengendalian hama dengan menggunakan pengetahuan biologi dan status hama pada sistem yang menjadi target serta memperhatikan setiap aspek penting yang berhubungan saat pengendalian hama apakah itu berdampak negatif maupun positif. Dengan memadukan semua cara pengendalian yang kompatibel secara sinergis untuk memperoleh hasil terbaik, dengan mengutamakan cara cara pengendalian non kimiawi, pestisida boleh digunakan hanya apabila terjadi ledakan populasi OPT dan perpaduan cara pengendalian yang lain belum efektif.

Tujuan Pengendalian Hama Terpadu
-          Mengurangi Dampak Negatif dan menutupi kelemahan dari pengendalian kimiawi dan hayati.
-          Mengaplikasikan teknik pengendalian yang serasi dan evaluasi sistem PHT dalam hal ekonomi, lingkungan dan sosial.
-          Mencegah terjadinya ledakan hama dan resistensi hama dan mengurangi kerugian akibat serangan hama.

Kelebihan Pengendalian Hama Terpadu
-          Menggunakan biaya yang murah, efektif, dan tidak mencemari lingkungan.
-          Terhindar dari Resurgensi dan resistensi hama.
-          Mampu bekerja secara selektif sehingga tidak membunuh hewan yang berguna bagi usaha pertanian.
-          Mengurangi kelemahan pada pengendalian Kimiawi dan hayati sehingga memiliki dua kelebihan sekaligus dan saling menutupi kelemahan tersebut.
-          Mampu bertahan sangat lama apabila sudah dalam kondisi stabil.

Kelemahan Pengendalian Hama Terpadu
-          Masih mengalami kekurangan pada bagian pengetahuan PHT.
-          Membutuhkan ekstra kerja yang rumit pada awal aplikasi karena membutuhkan banyak persiapan.
-          Memerlukan banyak data yang harus dikumpulkan sebelum melakukan pengaplikasian.

Cara Aplikasi di Perkebunan Kelapa Sawit
-          Kutip ulat di TBM jika populasi rendah dan luas serangan terbatas.
-          Semprot ulat dengan Bactospein/Thuricide jika populasinya tinggi pada TBM atau fogging pada TM
-          Lakukan fogging dengan agrofog/pulsfog memakai piretroid untuk ulat besar di TM
-          Kutip pupa dan langsung matikan pupa sesegera mungkin
-      Kumpulkan pupa besar (betina) dan masukkan ke dalam kurungan untuk umpan bagi jantan muda agar datang guna mengawini betina muda yang baru keluar dari pupa (perangkap seks)
-    Lakukan infus akar menggunakan insektisida sistemik jika serangan ulat spot-spot (terbatas)
-          Gali tanah disekitar leher akar dan cari 1akar sehat (warna coklat) dan potong akar itu melintang bersudut 30 derajat (miring)
-          Celupkan akar tersebut ke dalam kantong es lilin yang sudah diisi Azodrin atau Tamaron sebanyak 100 ml / kantung.
-          Pasang lampu perangkap untuk menangkap kupu-kupu / ngengat, di saat mulai dijumpai banyak ngengat beterbangan.
 
4.             Menjawab istilah dibawah ini
a.       Ulat Api
Merupakan hama yang termasuk dalam insectisida yang biasanya apabila sudah dewasa dia berbentuk kupu – kupu. Jenis hama ini termasuk ordo lepidoptera dengan metamorfosis sempurna. Hama yang memiliki banyak jenis dan ada yang beracun dan tidak beracun. Gejala yang timbul akibat serangan ulat api adalah Serangan ringan menyebabkan daun berlubang-lubang atau sebagian permukaannya habis dan serangan berat menghabiskan semua permukaan daun dan yang tersisa hanya tulang daun atau lidi-lidinya.
Cara pengendalian adalah dengan cara mengutip ulat api dengan memakai sarung tangan dan membuangnya atau menjauhkan dari tanaman inang dan penggunaan pestisida apabila sudah terjadi ledakan hama yang besar.
b.      Kumbang Tanduk
Ulat dan kumbang badak memakan bahan organik berupa janjang kosong, tunggul kelapa sawit, atau potongan pelepah, Kumbang jarang sekali berkembang biak dalam kelapa sawit sehat, Kumbang masuk ke dalam pangkal pelepah sampai ke bagian pucuk dan menyerang pucuk sehingga pucuk sengkleh dan pada daun ada bekas serangan berupa bagian yang terpotong membentuk huruf V menyamping (X) .memiliki siklus hidup sebagai Telur 11 – 13 hari,  Larva ins 1 26 – 36 hari , Larva ins 2 70 – 90 hari, Larva ins 3  74 – 104 hari, prapupa 7 hari , pupa 16 – 24 hari, dan siklus hidup 7 – 8 bulan.
Penanggulangan kumbang badak
-   Lakukan sanitasi sisa-sisa tunggul kelapa/kelapa sawit dari areal yang akan di re-planting
-    Taburkan curater/marshall di tempat larva (lundi/uret) berada (di bawah sisa-sisa tunggul sawit)
-          Atau taburkan jamur Metarrhizium di tempat larva berada
-    Taburkan Marshall di sekitar umbut kelapa sawit muda untuk mengendalikan kumbang badak
c.         Tikus
Tikus umumnya bersarang ditempat-tempat yang kotor di bawah tumpukan kayu. Oleh karena itu sanitasi lingkungan merupakan salah satu cara menanggulangi serangan tikus, lindungi sisipan dengan pagar individu memakai plastik, seng, oleskan oplosan Seng phosphit dengan kolter bebas asam dgn konsentrasi 0,2 - 0,3 kg seng phosphit +1 liter kolter dan Pasang umpan racun dipiringan.
 
Cara pengendalian adalah Lakukan pemeliharaan burung hantu di areal TM dengan memasang sangkar, jauhkan sangkar dari gangguan pemangsa dan manusia, dan periksa secara rutin keberadaan burung hantu di sarangnya.

5.             Penjelasan terhadap kelima istilah dapat dibagi menjadi;
a.    Reppelent merupakan cairan atau bahan yang memiliki aroma yang tidak disukai oleh hama sehingga hama tidak akan mendekatinya. Repelent ada yang sintetik, ada yg organik. Bersifat menolak serangga untuk datang mendekat karena rasa, bau yg tidak disukai atau beracun.

b. Attractan adalah zat pe ngait hama atau pemancing hama agar keluar dari oersembunyannya. Zat ini memiliki bau yang sama dengan hormon yang dikeluarkan oleh pasangan hama. Zat ini ada yang sintetik, ada yang organik. Bersifat menarik serangga lain untuk datang karena tertarik akan baunya (feromon sex, feromon agregat).

c.    Metamorfois sempurna merupakan siklus hidup serangga dari kecil hingga besar, dikatakan sempurna karena hama yang dalam masa anak dan dewasa memiliki bentuk yang berbeda dan biasanya memiliki kepompong di setiap fase hidupnya. Fase hidup dalam metamorfosis sempurna ini adalah dari telut menetas menjadi larva1 kemudian larva 2 menjadi larva 3 menjadi kepompong dan berbentuk dewasa lalu kemudian melakukan reproduksi kemudian masuk ke fase awal lagi.

d.   Endoparasitoid merupakan parasitoid yang berkembang didalam tubuh inang dan sebagian besar dari fase hidupnya ada didalam tubuh inang, contohnya Letmansia bicolor yang tinggal di telur Sexana, sp

e.    Khemosterilan merupakan zat yang diaplikasikan untuk membuat serangga menjadi mandul atau tidak dapat bereproduksi, misalnya alkvlating agents.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar