Nama
: Libra Okta Sophian Tanggal : 19 Maret
2015
NIM
: 16102 Tugas
: Pengelolaan Hama
Kelas
: SPKS G
Jawablah
Soal – soal dibawah ini secara jelas dan lengkap !
1.
Apa yang anda ketahui tentang
pengendalian hayati terangkan secara lengkap termasuk cara pengaplikasiannya ?
2.
Apa yang anda ketahui tentang
pengendalian kimiawi terangkan secara lengkap termasuk cara pengaplikasiannya ?
3.
Apa yang anda ketahui tentang
pengendalian Hama Terpadu, Bagaimana pengaplikasiannya pada perkebunan kelapa
sawit ?
4.
Terangkan mengenai hama dibawah ini :
a. Ulat
Api
b. Kumbang
tanduk
c. Tikus
5.
Terangkan istlah dibawah ini secara
lengkap beserta contohnya ;
a. Reppelent
b. Attractan
c. Metamorfois
sempurna
d. Endoparasitoid
e.
KhemoSterill
JAWABAN SOAL
1.
Pengendalian hayati sebagai salah satu
komponen Pengendalian Hama Terpadu. Pengertian dari pengendalian hayati adalah
suatu teknik pengelolaan hama dengan sengaja memanfaatkan atau memanipulasikan
musuh alami untuk kepentingan pengendalian, biasanya pengendalian hayati akan dilakukan
perbanyakan musuh alami yang dilakukan dilaboratorium ataupun menanam inang
dari musuh alami tersebut didekat tanaman budidaya. Pengendalian hayati dalam
pengertian ekologi didifinisikan sebagai pengaturan populasi organisme dengan
musuh-musuh alam hingga kepadatan populasi organisme tersebut berada dibawah
rata-ratanya dibandingkan bila tanpa pengendalian.
Tujuan dari pengendalian hayati adalah
sebagai berikut ;
- Untuk menekan pertumbuhan hama yang
menyerang hingga dibawah rata – rata merugikan.
- Untuk mencegah maupun menghemat
penggunaan insektisida yang berlebihan
- Untuk menjaga ekosistem alami alam agar
kelestarian terwujud.
Kelebihan dari
Pengendalian Hayati
- Bersifat permanen dan bertahan dalam
jangka waktu yang lama jika keadaan sudah stabil dan lebih murah.
- Ramah lingkungan artinya aman, tidak
meracuni manusia dan hewan ternak serta tidak mencemari lingkungan.
- Musuh alami bekerja sendiri dalam
membunuh hamanya.
- Tidak menyebabkan resistensi hama.
Kelemahan
dari Pengendalian Hayati
- Hasilnya sulit ramalkan dalam waktu yang
singkat artinya membutuhkan waktu yang lama dalam menstabilkan kondisi
ekosistem hama dan musuh alami.
- Diperlukan biaya yang cukup besar pada
tahap awal dari penelitian maupun pengadaan sarana prasarana.
- Dalam hal perkembangbiakan di
laboratorium masih mengalami kendala karena musuh alami memerlukan lingkungan
yang khusus.
-
Teknik aplikasi dilapangan belum banyak
dikuasai.
Cara
Aplikasi Dilapangan
- Menanam tanaman inang musuh alami hama
pada perkebunan ataupun lahan yang memiliki hama yang tinggi ataupun kebun yang
ingin dikendalikan hama disana.
- Mengundang musuh alami dengan bahan
aktif seperti feromon dan yang lainnya agar membuat sarang disekitar daerah
yang pengendalian.
- Menanam dan melestarikan tanaman
berbunga sebagai makanan musuh alami.
- Melestarikan tumbuhan liar yang
mendukung inang alternatif parasitoid atau mangsa alternatif predator.
-
Pelepasan musuh alami pada perkebunan
akan lebih baik pada pagi atau sore hari agar saat terjadi cuaca panas disiang
hari atau dingin di malam hari musuh alami sudah dapat beradaptasi dengan baik.
-
Musuh alami dilepaskan saat populasi
hama meningkat melewati batas keseimbangan.
2. Pengendalian kimiawi adalah suatu teknik
pengendalian HPT yang dengan sengaja
memanfaatkan zat – zat kimia untuk mengendalikan pertumbuhan HPT agar
mencapai batas bawah ambang ekonomi. Dalam penggunaan bahan kimia biasanya
untuk pengendalian hama akan digunakan Insektisida yang cepat membunuh.
Pembagian pestisida berdasarkan cara keranya dibagi dua, yaitu secara sistemik
dan secara kontak.
- Racun Sistemik, artinya racun yang dapat
diserap melalui sistem organisme misalnya melalui akar atau daun yang kemudian
apabila dimakan oleh hama, racun akan masuk ke tubuh hama dan membunuhnya.
-
Racun kontak, artinya racun yang dapat diserap
oleh kulit hama atau bagian tubuh lainnya yang apabila tersentuh atau mengalami
kontak tubuh maka racun tersebut akan segera meracuni hama tersebut bisa juga
di karenakan residu beberapa waktu setelah penyemprotan.
Tujuan
dari pengendalian kimiawi
-
Untuk menekan pertumbuhan hama yang
sudah mencapai ambang ekonomi.
-
Untuk menjaga tanaman budidaya tetap
sehat dan bebas dari serangan HPT.
-
Untuk mengendalikan pertumbuhan hama.
Kelebihan
dari Pengendalian Kimiawi
-
Menampakkan hasil yang memuaskan saat
pertama kali pemakaian.
-
Mampu bekerja secara sistemik dan
selektif.
-
Meningkatkan produksi Tanaman dalam
waktu singkat.
-
Mudah dan praktis saat diaplikasikan.
Kekurangan
-
Semakin sering dipakai maka HPT akan
semakin kebal, ini berarti jumlah HPT yang mati semakin sedikit walaupun
disemprot, peristiwa ini disebut resisten atau kebal.
-
Timbul ledakan hama akibat penggunaan
pestisida yang terlalu sering, membunuh musuh alami dan tidak mampu membunuh
hama yang tahan terhadap pestisida.
-
Pemcemaran Lingkungan yaitu air, tanah,
dan udara disekitar pengendalian kimiawi akan tercemar dan terresidu.
-
Timbulnya residual effect pada tanaman
atau produk pertanian lainnya tergantung dari jenis bahan kimia yang dipakai.
Cara
Aplikasi di Lapangan
-
Folliar Application, bahan kimia beracun
untuk HPT yang tertempel pada daun yang selanjutnya memracuni HPT.
-
Soil Application, bahan kimia disemprot
atau disebar pada tanah yang kemudian membunuh HPT.
-
Tree Injection, aplikasi yang dipakai
dengan cara menyuntikkan racun kedalam pohon yang kemudian menyebar kedalam seluruh
bagian tanaman dan apabila ada hama yang memakan bagian tanaman tersebut akan
mati.
3.
Pengendalian Hama Terpadu adalah
pengendalian hama dengan menggunakan pengetahuan biologi dan status hama pada
sistem yang menjadi target serta memperhatikan setiap aspek penting yang
berhubungan saat pengendalian hama apakah itu berdampak negatif maupun positif.
Dengan
memadukan semua cara pengendalian yang kompatibel secara sinergis untuk
memperoleh hasil terbaik, dengan mengutamakan cara cara pengendalian non kimiawi,
pestisida boleh digunakan hanya apabila terjadi ledakan populasi OPT dan
perpaduan cara pengendalian yang lain belum efektif.
Tujuan Pengendalian Hama Terpadu
-
Mengurangi Dampak Negatif dan menutupi
kelemahan dari pengendalian kimiawi dan hayati.
-
Mengaplikasikan teknik pengendalian yang
serasi dan evaluasi sistem PHT dalam hal ekonomi, lingkungan dan sosial.
-
Mencegah terjadinya ledakan hama dan
resistensi hama dan mengurangi kerugian akibat serangan hama.
Kelebihan
Pengendalian Hama Terpadu
-
Menggunakan biaya yang murah, efektif,
dan tidak mencemari lingkungan.
-
Terhindar dari Resurgensi dan resistensi
hama.
-
Mampu bekerja secara selektif sehingga
tidak membunuh hewan yang berguna bagi usaha pertanian.
-
Mengurangi kelemahan pada pengendalian
Kimiawi dan hayati sehingga memiliki dua kelebihan sekaligus dan saling menutupi
kelemahan tersebut.
-
Mampu bertahan sangat lama apabila sudah
dalam kondisi stabil.
Kelemahan
Pengendalian Hama Terpadu
-
Masih mengalami kekurangan pada bagian
pengetahuan PHT.
-
Membutuhkan ekstra kerja yang rumit pada
awal aplikasi karena membutuhkan banyak persiapan.
-
Memerlukan banyak data yang harus
dikumpulkan sebelum melakukan pengaplikasian.
Cara
Aplikasi di Perkebunan Kelapa Sawit
-
Kutip
ulat di TBM jika populasi rendah dan luas serangan terbatas.
-
Semprot
ulat dengan Bactospein/Thuricide jika populasinya tinggi pada TBM atau fogging
pada TM
-
Lakukan
fogging dengan agrofog/pulsfog memakai piretroid untuk ulat besar di TM
-
Kutip
pupa dan langsung matikan pupa sesegera mungkin
- Kumpulkan
pupa besar (betina) dan masukkan ke dalam kurungan untuk umpan bagi jantan muda
agar datang guna mengawini betina muda yang baru keluar dari pupa (perangkap
seks)
- Lakukan
infus akar menggunakan insektisida sistemik jika serangan ulat spot-spot
(terbatas)
-
Gali
tanah disekitar leher akar dan cari 1akar sehat (warna coklat) dan potong akar
itu melintang bersudut 30 derajat (miring)
-
Celupkan
akar tersebut ke dalam kantong es lilin yang sudah diisi Azodrin atau Tamaron
sebanyak 100 ml / kantung.
-
Pasang
lampu perangkap untuk menangkap kupu-kupu / ngengat, di saat mulai dijumpai
banyak ngengat beterbangan.
4.
Menjawab istilah dibawah ini
a.
Ulat Api
Merupakan hama yang
termasuk dalam insectisida yang biasanya apabila sudah dewasa dia berbentuk
kupu – kupu. Jenis hama ini termasuk ordo lepidoptera dengan metamorfosis
sempurna. Hama yang memiliki banyak jenis dan ada yang beracun dan tidak beracun.
Gejala yang timbul akibat serangan ulat api adalah Serangan ringan menyebabkan daun berlubang-lubang atau
sebagian permukaannya habis dan serangan berat menghabiskan semua permukaan daun dan
yang tersisa hanya tulang daun atau lidi-lidinya.
Cara pengendalian
adalah dengan cara mengutip ulat api dengan memakai sarung tangan dan
membuangnya atau menjauhkan dari tanaman inang dan penggunaan pestisida apabila
sudah terjadi ledakan hama yang besar.
b.
Kumbang Tanduk
Ulat dan kumbang badak
memakan bahan organik berupa janjang kosong, tunggul kelapa sawit, atau
potongan pelepah, Kumbang jarang sekali berkembang biak dalam kelapa sawit
sehat, Kumbang masuk ke dalam pangkal pelepah sampai ke bagian pucuk dan
menyerang pucuk sehingga pucuk sengkleh dan pada daun ada bekas serangan berupa
bagian yang terpotong membentuk huruf V menyamping (X) .memiliki siklus hidup
sebagai Telur 11 – 13 hari, Larva ins 1 26 – 36 hari , Larva ins 2 70 –
90 hari, Larva ins 3 74 – 104 hari, prapupa
7 hari , pupa 16 – 24 hari, dan siklus hidup 7 – 8 bulan.
Penanggulangan kumbang badak
- Lakukan sanitasi sisa-sisa tunggul kelapa/kelapa
sawit dari areal yang akan di re-planting
- Taburkan curater/marshall di tempat larva
(lundi/uret) berada (di bawah sisa-sisa tunggul sawit)
-
Atau taburkan jamur Metarrhizium di tempat
larva berada
- Taburkan Marshall di sekitar umbut kelapa sawit muda
untuk mengendalikan kumbang badak
c.
Tikus
Tikus
umumnya bersarang ditempat-tempat yang kotor di bawah tumpukan kayu. Oleh
karena itu sanitasi lingkungan merupakan salah satu cara menanggulangi serangan
tikus,
lindungi sisipan dengan pagar
individu memakai plastik, seng, oleskan oplosan Seng phosphit dengan kolter bebas asam
dgn konsentrasi 0,2 - 0,3 kg seng phosphit +1 liter kolter
dan Pasang umpan racun
dipiringan.
Cara
pengendalian adalah Lakukan
pemeliharaan burung hantu di areal TM dengan memasang sangkar,
jauhkan sangkar dari gangguan
pemangsa dan manusia, dan periksa secara rutin keberadaan burung hantu di
sarangnya.
5.
Penjelasan terhadap kelima istilah dapat
dibagi menjadi;
a. Reppelent
merupakan cairan atau bahan yang memiliki aroma yang tidak disukai oleh hama
sehingga hama tidak akan mendekatinya. Repelent ada yang sintetik, ada yg organik. Bersifat menolak serangga
untuk datang mendekat karena rasa, bau yg tidak disukai atau beracun.
b. Attractan
adalah zat pe ngait hama atau pemancing hama agar keluar dari oersembunyannya.
Zat ini memiliki bau yang sama dengan hormon yang dikeluarkan oleh pasangan
hama. Zat ini ada yang sintetik, ada yang organik. Bersifat menarik serangga lain untuk datang karena tertarik akan baunya (feromon sex, feromon agregat).
c. Metamorfois
sempurna merupakan siklus hidup serangga dari kecil hingga besar, dikatakan
sempurna karena hama yang dalam masa anak dan dewasa memiliki bentuk yang
berbeda dan biasanya memiliki kepompong di setiap fase hidupnya. Fase hidup
dalam metamorfosis sempurna ini adalah dari telut menetas menjadi larva1
kemudian larva 2 menjadi larva 3 menjadi kepompong dan berbentuk dewasa lalu
kemudian melakukan reproduksi kemudian masuk ke fase awal lagi.
d. Endoparasitoid
merupakan parasitoid yang berkembang didalam tubuh inang dan sebagian besar
dari fase hidupnya ada didalam tubuh inang, contohnya Letmansia bicolor yang tinggal di telur Sexana, sp
e. Khemosterilan
merupakan zat yang diaplikasikan untuk membuat serangga menjadi mandul atau
tidak dapat bereproduksi, misalnya alkvlating agents.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar