Senin, 06 April 2015

Latihan Soal Pengelolaan Penyakit


Latihan Soal Sebelum UAS Penngelolaan Penyakit
  1. Sebutkan dua macam penyakit yang menimbulkan kerugian pada benih kelapa sawit beserta nama patogennya ! 
  2. Sebutkan nama jamur patogen penyebab Antraknosa dan bagaimana cara pengendaliannya ?
  3. Sebutkan faktor penyebab penyakit Patah Pangkal Pelepah (Sengkleh) dan bagaimana cara mengatasi penyakit ini ? 
  4. Sebutkan kompleks patogen penyebab busuk pangkal pupus pada Kelapa sawit, bagaimana penyebarabnnya dan cara pengendaliannya ? ! 
  5. Bagaimana cara penyebaran penyakit Busuk pangkal batang di Perkebunan Kelapa sawit, mengapa gejala dininya sukar dideteksi, dan jelaskan dua cara pengendalian yang masih dianggap efektif sampai sekarang untuk pengendalian penyakit ini ? 
  6. Jelaskan mengapa bahan tanam terhadap busuk pangkal batang, perlu dilakukan uji multilokasi untuk bahan tanam bersangkutan ?
  7.  Sebutkan salah satu penyakit eksotis yang diketahui telah menimbulkan kerugian besar beserta nama patogennya dan bagaimana cara pengendaliannya ! 
  8. Jelaskan perbedaan mekanisme layu yang diakibatkan oleh busuk pangkal layu dengan layu fusarium (Vascular Wilt) ! 
  9. Jelaskan mengapa serangan patogen pada tajuk akan berdampak besar pada penurunan hasil dan rendemen minyak sawit !

Jawaban
1.  Penyakit yang menyerang bibit
Penyakit Tunas Coklat merupakan infeksi pada radikula dan plumula yang sedang berkembang berupa biktik coklat kehitaman. penyakit ini disebabkan oleh jamur patogen Aspergillus dan Penicillum.
Penyakit benih Schizophyllum merupakan penyakit yang menyebabkan embrio dalam biji rusak dan mati karena kadar air > 17%, kurangnya kebersihan permukaan biji dan ruang kecambah yang terlalu lembap dan kurang bersih penyakit ini disebabkan oleh jamur patogen Schizophyllum Commune.
2. Tentang Penyakit Antraknosa 
Antraknosa merupakan sekumpulan nama infeksi pada daun kelapa sawit muda dan disebabkan oleh 3 jamur patogen. Jamur patogen yang menyebabkan Antraknosa yaitu Botryodiplodia, sp, Melanconium elaedis, dan Glomerella cimullata. Adapun cara pengendaliaanya adalah dengan mengurangi penyiraman sehingga tidak terlalu lembap, mengatur posisi bibit dengan jarak 90 cm dan memusnahkan bibit terinfesi, serta memangkas daun yang terinfeksi ringan dan sedang kemudian menyemprotkan fungisida.
3. Penyakit Patah Pangkal pelepah adalah penyakit  yang tidak merugikan kecuali bila diikuti pembusukan stalk darii tandan buah.
faktor penyebabnya adalah adanya distorsi jaringan pada bagian pelepah yang patah, produksi yang terlalu tinggi karena ketidakseimbangan hara tanaman, dan fisik tanaman yang terganggu.
cara mengatasi penyakit ini adalah dilakukan pemupukan berimbang, pemangkasan pelepah tua saat panen dan pada saat penunasan.
4. Busuk Pangkal Pupus merupakan penyakit yang menyerang TM umur 5 - 15 tahun, biasanya muncul pada awal musim hujan setelah kemarau panjang, patogen dari penyakit ini adalah bakteri Erwinia yang berasosiasi dengan jamur saprofitik dan patogenik, antara lain : Penicillum, Phytopthora, Marasmius, Pestalotiopsis, Fusarium, dan Culvuraria. Penyebaran Penyakit ini adalah dengan penyebaran patogen oleh Rhynchophorus sebagai vektor dan ketidakseimbangan hara pada tanaman yang menyebabkan pupus menjadi rapuh.

 Cara Pengendalian penyakit Busuk Pangkal Pupus
  • Semua pupus yang patah dicabut dan semua jaringan busuk dikeluarkan dijemur dan dibakar.
  • Tuangkan pupus campuran fungisida benomil dan streptomycin dalam 1 liter air lakukan 3 kali dengan rotasi 2 minggu. 
  • Mengendalikan Rhynchophorus secara manual atau insektisida azrodin 10 - 15 ml/pohon secara injeksi atau absorsi akar.
5. Penyakit BSR merupakan penyakit yang merugikan perkebunan kelapa sawit.
  • Penyebaran penyakit BSR ini melalui kontak akar sehat dengan akar terinfeksi, penyebaran melalui spora, dan penyebaran melalui inokulum sekunder.
  • Gejala awal yang sukar dideteksi ini dikarenakan perkembangan penyakit yang sangat lambat sehingga tidak tampak secara visual dan karena gejala diluar tidak sejalan dengan gejala dalam. 
Cara pengendalian yang dianggap efektif.
 
  • Penghindaran penyakit dengan membuat lubang tanam besar (Big Hole) atau Hole in Hole. penghindaran penyakit terjadi karena sumber inokulum yang berupa akar tanaman kelapa sawit lama yang sudah dibuang.
  • Pemberian agen antagonis Trichoderma, sp pada lubang tanam akan mencegah serangan Ganoderma denganmekanisme menghancurkan jamur ini pada potongan akar kelapa sawit serta akar sawit tanaman yang lama yang terdapat pada dinding lubang tanam.
6. Bahan tanam tahan Busuk Pangkal Batang (BPB) harus diuji pada multi lokasi agar dapat mengetahui ketahanan bahan tanam tersebut terhadap BPB pada berbagai lokasi dengan kondisi lingkungan yang berbeda.
7. Penyakit Eksotis yang menimbulkan kerugian besar bagi perkebunan kelapa sawit adalah penyakit Layu pembuluh, penyakit paling mematikan di Afrika tengah yang menyebar ke Brasil dan Ekuador. Membunuh 10.000 pohon pertahun di pantai Gading. Penyebab dari penyakit ini adalah jamur Patogen Fusarium oxysporum F. speliveides alaeidis.
Cara pengendalian penyakit ini adalah dengan melakukan pemupukan K yang dapat menekan penyakit untuk jangka panjang, menanam jenis yang dapat tahan terhadap penyakit ini terutama pada bibit yang mengandung asam bensoat dan turunan flavonois serta karantina bahan tanam.
8. Mekanisme Layu
  • Layu pembuluh (Vascular Wilt)
Patogen mengkoloni jaringan xylem dan konidianya tersebar keseluruh bagian pohon melalui aliran transpirasi. infeksi xylem dan produksi polisakarida, luruhnya dinding sel pembuluh oleh enzim patogen dan adanya tilosis menyebabkan sekaman air dan ketidak seimbangan hormon mengakibatkan kehilangan hasil yang besar dan kematian tanaman.
  • Busuk Pangkal Batang
Pelepah daun yang ada di pucuk berwarna pucuk seperti kekurangan hara dan air, daun mengalami nekrosis dimulai dari daun tua kemudian daun yang lebih muda, pelepah daun akan patah dan menggantung pada pohon, pupus tidak dapat membuka dan 6 - 12 bulan kemudian tanaman akan mati.
9. Serangan tajuk berlebihan pada kelapa sawit dapat membuat terhambatnya pertumbuhan tunas daun baru atau calon pelepah baru hal ini juga menyebabkan proses fotosintesis tidak optimal sehingga berdampak pada penurunan hasil dan penurunan rendemen minyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar