Senin, 21 Desember 2015

Metil

1.      3 bagian dalam laporan ilmiah skripsi
a.       Bagian Awal
-          Halaman Judul
-          Halaman Pengesahan
-          Kata Pengantar
-          Daftar Isi
-          Daftar Tabel
-          Daftar Gambar
-          Daftar Lampiran
-          Intisari yang diakhiri kata kunci atau abstrak
b.      Bagian Utama
-          Pendahuluan
-          Tinjauan Pustaka
-          Metode ilmiah
-          Hasil dan Analisis hasil Penelitian  
-          Pembahasan dan Kesimpulan
c.       Bagian Akhir
-          Daftar Pustaka
2.      Pengertian deduksi dan induksi serta penempatannya dalam skripsi
-          Deduksi adalah proses pengambilan kesimpulan akibat dari alasan yang diajukan berdasarkan hasil analisis data. Proses pengambilan kesimpulan dengan cara deduksi berdasarkan alasan yang valid dan benar. Penempatan kosep ini biasanya terletak pada pembahasan dan kesimpulan setelah melakukan penelitian.
-           Proses pengambilan kesimpulan atau pembentukan hipotesis yang didasarkan pada satu atau dua fakta atau bukti – bukti. Proses pengambilan kesimpulan atau pembentukan hipotesis berdasarkan data yang diobservasi dan dikumpulkan terlebih dahulu disebut proses induksi. Penempatan konsep induksi terdapat pada saat pembuatan hipotesis dimana sebelum pembuatan harus mencari referensi yang telah ada.
3.      Hipotesis adalah jawaban sementara yang kebenarannya perlu dibuktikan dengan cara penelitian.
4.      Fungsi Hipotesis
-          Memberikan penjelasan tentang gejala gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
-          Mengemukakan pernyataan tentang dua konsep secara langsung yang dapat diuji dalam penelitian.
-          Memberi arah dalam penelitian.
-          Memberi kerangka dalam penyusunan kesimpulan penelitian.
5.      Syarat – syarat penyusunan hipotesis yang baik.
-          Bentuk kalimat deklaratif dan tidak normatif.
-          Bersifat operasional atau dapat diamati.
-          Susunan menyatakan hubungan tertentu antara variabel – variabel.

6.      Sampel sebagai representasi dari populasi, yang artinya sampel merupakan himpunan bagian dari suatu populasi yang dapat menggambarkan kondisi populasi tersebut atau dapat mewakili data populasi tersebut
7.      Faktor yang mempengaruhi pengambilan sampel
-          Ukuran sampel yaitu ukuran keragaman antar satuan penarikan sampel dalam petak yang sama dan derajat ketepatan untuk sifat yang diamati.
-          Teknik Sampling yaitu metode yang digunakan untuk mendapatkan suatu sampel sehingga meningkatkan ketepatan data.
8.      Hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan sampel
-          Kemudahan dalam pengenalan yaitu dapat ditandai
-          Kemudahan dalam pengukuran yaitu cara dan peralatan pendukung
-          Ketepatan tinggi dan biaya murah
9.      Cara pengumpulan data dalam penelitian
-          Melakukan pengamatan
-          Survei dengan ciri dipakai pada sampel yang mewakili populasi, respon diperoleh langsung dari responden, dalam suasana ilmiah, terdiri atas wawancara dan kuesioner.
-          Wawancara yang terdiri dari wawancara berstruktur, wawancara tak berstruktur, dan campuran keduanya
-          Kuesioner.
-          Dokumenter.
10.  Sumber variasi yang dapat muncul dalam pengukuran parameter yang dapat meningkatkan error.
-          Perbedaan yang terdapat dalam objek2 yang diukur.
-          Perbedaan situasi saat pengukuran.
-          Perbedaan alat yang dipakai.
-          Perbedaan penyelenggaraan/administrasinya.
Perbedaan pembacaan dan atau penilaian hasil pengukuran.

Rabu, 16 Desember 2015

UAS HACCP Tahun 2014



 Jawaban UAS HACCP Tahun Lalu

1a.       Lahan adalah satu kesatuan vertikal dari lapisan kerak bumi hingga atmosfir (tanah, biota, dan iklim).
1b.       Standart lahan yang optimum dilihat dari iklim
     Suhu optimum 27oc (22 – 33oc)
     Ch optimum 1.750 – 2.500 mm merata sepanjang th ( jumlah bulan kering < 3)
     Lama penyinaran matahari 6 jam/hari & kelembaban optimum 80 % Ketinggian tempat < 400 m dpl
Standart Lahan Dilihat dari tanah
     Drainasi tanah harus bagus (tidak tergenang)
     Kedalaman efektif tanah > 1 m
     Ketebalan gambut 0ptimum  < 60 cm
     Untuk tanah gambut =รจ tingkat pelapukan harus matang (gambut saprik)
2a.       Pengawasan peredaran benih dilakukan bertujuan untuk menjaga keamanan produsen dan konsumen dalam memperoleh jaminan benih bermutu, sesuai dengan UU. RI No. 12 tahun 1992 tentang sistem budidaya tanaman, PP. No. 44 Tahun 1995 tentang perbenihan tanaman, dan peraturan menteri tanaman No. 39 tahun 2006.
Pengawasan yang dilakukan dilapangan meliputi :
a.       Pemeriksaan administrasi benih dengan memeriksa dokumen yang mengesahkan sumber benih dan asal benih, status tanah kebun pembibitan, data keberadaan SDM yang dimiliki, dan buku kegiatan pemeliharaan pembibitan.
b.      Pemeriksaan Teknis, pemeriksaan fisik kecambah saat kecambah datang, kondisi bibitan di pre-nursery, dan kondisi bibit yang dipindahkan ke main nursery.
2b.       Terdapat standart pertumbuhan dan produksi minyak yang ada sehingga dilakukan seleksi mutu dengan meliputi tingkat poduksi minyak, rentang kanopi, dan laju pertumbuhan meninggi. Apabila ketiga tersebut tidak jelas atau tidak sesuai dengan standart yang ada maka akan dicurigai bahwa benih tersebut adalah palsu sehingga harus dilakukan pengecekan. tingkat produksi minyak merupakan kriteria utama dalam memilih tanaman untuk digunakan sbg bahan persilangan, laju pertumbuhan meninggi yang digunakan adalah tanaman yg mempunyai laju pertumbuhan meninggi yang lambat persilangan dg laju pertumbuhan meninggi > 85 cm / th tidak dijadikan sebagai persilangan terpilih, dan rentang kanopi / tajuk tanaman untuk meningkatkan produktivitas perkebunan maka kerapatan tanaman ditingkatkan (jumlah populasi tanaman/ha ditingkatkan) peningkatan kerapatan tanaman membutuhkan bahan tanaman yg memiliki rentang kanopi / tajuk yg lebih pendek
3a.       Pengendalian mutu pupuk dilakukan untuk menjaga agar konsumen mendapat pupuk yang bermutu dan berkualitas jelas. Adapun caranya dilapangan dalam pengendaliannya dilakukan sejak pembuatan formula pupuk, pengadaan hingga penyaluran pupuk dipusat dan didaerah dan Pengujian efektivitas pupuk sehingga pupuk yang diedarkan sesuai dengan standar melalui Balai Penelitian Teknologi Pertanian disetiap daerah.
3b.       Tujuan dari pengelolaan pemupukan di perkebunan kelapa sawit adalah untuk meningkatkan efektivitas pemupukan.
3c.       Standart penyimpanan pupuk digudang ialah
a.    Tidak lembab maupun bocor
b.    Terlindung dari sinar matahari langsung
c.    Penempatan disesuaikan dengan urutan masuk pupuk sehingga dapat dilakukan secara FIFO untuk menjaga penerapan aplikasi pemupukan berimbang.
            Permasalahan yang sering timbul di Gudang sbb;
a.       Kapasitas gudang yang kurang.
b.      Pengambilan sampel pupul masih kurang sesuai dengan standart.
c.       Hasil analisia laboratorium terlalu lama.   
4a.       Prinsip dasar dari konsep HCVF
·         Wilayah yang dijumpai memiliki nilai konservasi tinggi tidak selalu menjadi daerah dimana pembangunan tidak boleh dilakukan.
·         Pembangunan dilaksanakan dengan cara yang menjamin pemeliharaan HCVF tersebut.
·         Membantu masyarakat dalam mencapai keseimbangan rasional keberlanjutan lingkungan hidup dengan pembangunan ekonomi jangka panjang.
4b.       Aplikasi HCVF
a.    Di sektor publik, HCVF digunakan dalam perencanaan tingkat nasional dan provinsi.
b.    Di sumberdaya terbaharui, digunakan sebagai alat perencanaan untuk mencegah atau mengurangi dampak negatif  ekologi dan sosial dalam pembangunan perkebunan.
4c.       Konsep utama setiap Nilai Konservasi Tinggi
a.       NKT 1 adalah kawasan memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang penting.
b.      NKT 2 adalah kawasan memiliki bentang alam yang penting bagi dinamika ekologi secara alami.
c.       NKT 3 adalah kawasan yang mempunyai ekosistem langka atau terancam punah.
d.      NKT 4 adalah kawasan yang menyediakan jasa – jasa lingkungan alami.
e.       NKT 5 adalah kawasan alam yang mempunyai fungsi penting untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyrakat lokal.
f.       NKT 6 adalah kawasan yang mempunyai fungsi penting untuk identitas budaya tradisional komunitas lokal
5.         Beberapa istilah yang ada dalam HACCP ialah ;
a.       Benih ilegitim merupakan benih palsu atau benih yang tidak memilik sertifikasi sah dan asal usul yang jelas.
b.      Pembenah tanah sistetis adalah bahan pembenah tanah yang diproduksi secara rekayasa kimia dari bahan organik atau mineral yang dapat memperbaiki sifat fisik tanah, antara lain struktur tanah dan kemampuan tanah menyimpan air.
c.       Pupuk ilegal merupakan pupuk yang peredarannya tidak seijin pemerintah atau pupuk yang tidak memenuhi persyarat peredaran pemerintah.
d.      HCVF adalah prinsip ke 9 dari standar pengelolaan hutan berkelanjutan yang dikembangkan oleh majelis pengurus hutan.
e.       Bioremediasi adalah penggunaan mikroorganisme untuk mengurangi polutan dilingkungan.
f.       Pencemaran tanah adalah masuknya bahan kimia buatan manusia kedalam tanah dan merubah keadaan alami lingkungan tanah.