Selasa, 07 April 2015

Latihan Pengelolaan Lahan Basah


Latihan Soal UAS  pengelolaan lahan basah

1.  Gambut mempunyai karakteristik fisik, kimia, dan biologi. Jelaskan beberapa karakteristik gambut tersebut. !

2.    Reklamasi lahan gambut yang tidak bijaksana bisa menimbulkan berbagai dampak negatif.
a.    Jelaskan apa saja dampak2 negatif yang timbul dari reklamasi yang tidak benar !
b.    Jelaskan perbedaan antara kondisi gambut secara alamiah dan yang sudah dikonversi !
c.     Bagaimana cara pengelolaan lahan gambut yang benar sekaligus produktif !

3.    Tanah sulfat masam merupakan tanah yang bermasalah
a. Jelaskan yang dimaksud dengan tanah sulfat masam, bagaimana pengaruhnya apabila dimanfaatkan untuk lahan budidaya tanaman ?
b.    Bagaimana cara untuk mengenal adanya senyawa pirit (FeS2) didalam tanah, dan bagaimana cara mengukur kedalaman pirit di dalam tanah

4.    Jelaskan istilah-istilah berikut ini :
a.    Dome
b.    Hole in hole
c.     Irreversible drying
d.    Subsidence
e.    Ground fire
f.     Ameliorasi 

5.    Jelaskan intisari makalah yang menjadi tugas kelompok saudara yang meliputi : masalah dari topik, solusi dari masalah dan kesimpulan (maksimal 1 halaman kertas folio)

Jawaban Latihan Soal UAS pengelolaan lahan basah

1.    Karakteristik fisik gambut
-       Tidak berstruktur
-       Selalu dalam keadaan tergenang
-       Gambut mmemiliki daya dukung rendah
-       Tidak tejadi diferensiasi horizon
-       Konsisten tidak lekat – agak liat
-       Ketebalan bahan organik >0,5 m
-       Warna coklat kehitaman
-       Saat dibuka gambut akan membentuk pseudosen
-       Kandungan organik >30% (tekstur lempung), atau >20% (tekstur pasir)
-       Memiliki sifat kering tak balik jika mengalami kekeringan berlebihan.
-       Gambut yang kehilangan air setelah 4 – 5 minggu hingga mudah terbakar.

Karakteristik Kimia
-       Gambut yang didrainasi akan mengalami dekomposisi secara cepat.
-       Gambut ombrogen pH rendah 3 – 5
-       Gambut dalam pH lebih masam daripada gambut dangkal.
-        Ketersediaan N, P, K, Ca, Mg, Cu, B, Zn sangat rendah.
-       C/N tinggi (20 - 45)
-       KPK tinggi (50 – 100 meg/100g)
-       Kadar abu gambut rendah (2,5 – 5%)
-       Semakin tebal maka semakin masam
-       Unsur hara makro kelarutannya sangat rendah
-       Mikro logam kelarutannya akan sangat tinggi di lahan gambut

Karakteristik Biologi
-       Perombakan bahan organik dalam keadaan tergenang dilakukan oleh mikroba anaerob dan dihasilkan gas methan dan sulfida.
-       Setelah di drainasi, perombakan selulosa, hemiselulosa dan protein dilakukan oleh mikroba aerob.
-       Sisa tumbuhan akan menjadi sumber nutrisi bagi mikroba.
-       Semakin dalam gambut proses dekomposisinya semakin lambat dan sedikit.

2.    Tentang Reklamasi lahan gambut tidak bijaksana

a.    Dampak negatif dari reklamasi yang tidak bijaksana dapat menyebabkan
-    Tanah gambut yang didrainase berlebih akan menyebabkan gambut menjadi kering tak balik yang artinya gambut tidak dapat menyerap air lagi.
-   Berkurangnya kemampuan menyerap air menyebabkan volume gambut menjadi menyusut dan permukaan gambut menurun.
-       Gambut akan mudah terbakar saat sudah bersifat irreversible drying.
-   Lahan tergenang, meningkatnya tanah sulfat masam, serangan hama dan penyakit meningkat, terjadi ketidakseimbangan nutrisi, dan penurunan hasil tanaman.

b.    Perbedaan kondisi gambut alami dan gambut yang sudah dikonversi.

-       Kondisi gambut alami

    Gambut yang dalam kondisi alami akan dalam keadaan tergenang sepanjang tahun dan terjadi siklus nutrisi secara tertutup. Sisa makhluk hidup yang terkandung masih menampakkan jaringan aslinya dan hanya sedikit yang terdekomposisi.

-       Kondisi gambut bekas konversi

    Gambut yang sudah dikonversi akan mengalami perombakan selulosa, hemiselulosa, dan protein yang dilakukan mikroba aerob. Air tanah akan turun, gambut lapisan atas akan menjasi kering apabila aliran kapilaritas tidak mampu mendapai permukaan, sehingga terjadi percepatan dekomposisi gambut, penurunan muka tanah karena pori tanah yang tadinya terisi air menjad kosong.

c.   Pengelolaan lahan gambut yang baik dan produktif adalah pengelolaan lahan gambut dengan membangun saluran drainase dibawah muka air tanah agar menjaga gambut tetap lembap atau menjaga air tetap ada saat kemarau dan menjaga air tidak berlebih saat musim hujan, pembuatan pintu air di setiap perpindahan saluran, dan penghilangan lumpur dan gulma yang menganggu pada sistem drainase. Penanaman LCC pada permukaan lahan gambut untuk mengurangi evaporasi, penambahan bahan ameliorasi seperti lempung atau kapur untuk meningkatkan pH tanah dan mengurangi tingkat kemasaman tanah.

3.    Penjelasan tentang tanah sulfat masam

a.    Tanah sulfat masam adalah tanah rawa yang dekat dan sering dipasok air laut atau rawa yang dekat dengan daerah pantai. Jenis tanah rawa yang dalam proses pengisiannya terjadi didaerah pantai yang kaya bahan organik, sulfida dan besi fero yang bersuasana anaerob. Jika dipakai untuk lahan budidaya tanaman akan membutuhkan input yang besar untuk perbaikan besar dan merugikan karena bukan merupakan lahan produktif, pirit yang terdapat didalam tanah tersebut teroksidasi maka akan berbahaya bagi tanaman yang ditanam diatasnya karena pirit memiliki pH tanah rendah yaitu dibawah 3,5. Hanya beberapa jenis tanaman yang dapat tumbuh, sehingga pemanfaatannya untuk lahan budidaya harus dipertimbangkan lalu untuk meminimalisir kerugian.

b.    Mengenal adanya pirit dalam tanah
-       Adanya rumput purun atau rumput bulu babi.
-       Bongkah tanah berbecak kuning jerami ditanggul saluran atau dijalan.
-       Adanya sisa kulit atau ranting kayu hitam seperti arang dalam tanah, yang sekitarnya terdapat bercak kuning jerami.
-       Tanah berbau busuk.

4.    Pengertian dari istilah istilah dalam lahan basah.


a. Dome adalah tanah gambut yang terakumulasi seiring berjalannya waktu dan membentuk seperti kubah terbalik.

b.  Hole in hole adalah pembuatan lubang tanam dalam lubang tanam semula, biasa dilakukan oleh lahan gambut untuk mengurangi tingkat subsidence.

c. Irreversible drying adalah sifat gambut yang tidak dapat menyerap air lagi dikarenakan mengalami kekeringan berlebihan atau terlalu kering.

d.  Subsidence adalah penurunan muka tanah gambut akibat adanya pemadatan pori hasil dari pengeringan tanah gambut atau terkena tekanan alat berat.

e.    Ground fire adalah adanya bara api dibawah permukaan tanah gambut.

f. Ameliorasi adalah proses pembenahan bahan dengan menggunakan bahan amelioran untuk memperbaiki sifat tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar